Na’at hukumnya; sebagai tabi’ (pengikut) pada man’ut (yang diikuti): dalam rofa’nya, nashobnya, khofadhnya, ma’rifatnya dan nakirohnya.
Kamu berkata:
قَامَ زَيْدٌ العَاقِلُ (Berdiri Zaid yang berakal).
رَأَيْتُ زَيْدًا العَاقِلَ (Aku melihat Zaid yang berakal).
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ العَاقِلِ (Aku melalui Zaid yang berakal).
Ma’rifat ada lima:
Isim dhomir seperti أَنَا dan أَنْتَ.
Isim ‘alam seperti زَيْدٍ dan مَكَّةَ.
Isim mubham seperti هَذَا، وَهَذِهِ، وَهَؤُلَاءِ.
Isim yang terdapat alif dan lam seperti الرَّجُلُ dan الغُلَامُ.
Dan semua yang di idhofkan pada salah satu dari empat di atas.
Nakiroh adalah setiap isim yang menyebutkan pada sesuatu yang umum (tidak tertentu) pada jenisnya yang tidak dikhususkan pada sesuatu yang tertentu.
Pengertian sederhananya; adalah isim yang bisa menerima masuknya alif dan lam seperti الرَّجُلِ (laki-laki itu) dan الفَرَسِ (kuda itu).