Bahasa arab adalah tangga untuk mencapai ilmu syari. Bahasa arab menjadi bagian tak terpisahkan dari ilmu syari, tidak mungkin menggapai ilmu syari secara sempurna tanpa melalui tangga bahasa arab.
Pada zaman sahabat, seseorang yang tidak mengerti Nahwu dianggap aib. Sahabat Ibnu Umar memukul anaknya jika salah tata bahasa dalam mengucapkan bahasa arab.
Berkata Al-Ashma’i rahimahulloh: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas pelajar hadits jika tidak mengetahui Nahwu, masuk dalam sabda Nabi shallallahu ’alaihi wassalam: “Siapa yang berdusta atas namaku secara sengaja silahkan menyiapkan tempat duduknya di neraka.”
Imam Ibnu Taimiyah memiliki karya berjudul Iqtidha Shiratal Mustaqim, kebanyakan isinya membahas pentingnya bahasa arab dan keterkaitannya dengan ilmu syari. Beliau rahimahullah berkata: “Ketahuilah bahasa arab bagian dari agama dan mempelajari bahasa arab hukumnya fardhu wajib, karena Al-Quran dan As-Sunah berbahasa arab dan tidak mungkin memahaminya kecuali dengan menguasai bahasa arab. Maka sesuatu yang tidak sempurna kecuali dengannya hukumnya menjadi wajib.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah juga banyak membahas pentingnya bahasa arab dalam kitabnya Ar-Risalah.
---
Diringkas dari Muhadhoroh Guru Besar Nahwu Universitas Al-Imam Riyadh Prof. DR. Sulaiman bin Abdul Aziz Al-Uyuni hafizhahullah berjudul ما يحتاج إليه طالب العلم من اللغة العربية (Apa yang dibutuhkan Penuntut Ilmu dari Bahasa Arab). https://www.youtube.com/watch?v=wHFV3nIslLo
Peringkas: Ustazah Adzkiya Hanifa binti Abdurrahman hafizhahallah, muallimah Mulazamah Mutiara Muslimah 20 Dzulhijjah 1445 H/27 Juni 2024 M.