Skip to main content

PENERIMAAN SANTRIWATI BARU SETINGKAT SMP TA 2026/2027

PROGRAM TAHFIZH, NAHWU DAN TATA BOGA

BACA PSB

Amal-amal Batin dalam Tilawah

Disunahkan tahsinul qiraah (membaguskan suara bacaan). Jika tidak mampu membaguskan suara maka baguskan sebisanya. Adapun membaca Al-Quran dengan lahn (bermain-main nada, berlagu), para salaf membencinya.

Disunahkan membaca Al-Quran dengan sir (lirih). Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wassalam bersabda:

ูุถู„ ู‚ูˆุกุฉ ุงู„ุณุฑ ุนู„ูŠ ู‚ุฑุกุฉ ุงู„ุนู„ุงู†ูŠุฉ ูƒูุถู„ ุตุฏู‚ุฉ ุงู„ุณุฑ ุนู„ูŠ ุตุฏู‚ุฉ ุงู„ุนู„ุงู†ูŠุฉ

โ€œKeutamaan membaca Al-Quran dengan sir dari membaca Al-Quran dengan mengeraskan seperti keutamaan sedekah sir dari sedekah menampakkan.โ€

Tidak mengapa mengeraskan suara bacaan โ€“ dalam kondisi tertentu โ€“ karena tujuan yang benar seperti bacaan tajwid, menghilangkan malas dan tidur atau menghilangkan kantuk.

ูˆู…ู† ูƒุงู† ู„ู‡ ู…ุตุญู ููŠู†ุจุบูŠ ู„ู‡ ุฃู† ูŠู‚ุฑุฃ ููŠู‡ ูƒู„ ูŠูˆู… ุงูŠุงุช ูŠุณูŠุฑุฉ ู„ุฆู„ุง ูŠูƒูˆู† ู…ู‡ุฌูˆุฑุง

Siapa yang memiliki mushaf sebaiknya membacanya setiap hari agar tidak dianggap mengacuhkan mushaf.

Pembaca Al-Quran Al-Azhim seharusnya memperhatikan bagaimana Allah bersikap lembut pada makhluknya dalam mengantarkan makna-makna kalam-Nya pada hati makhluk. Serta berilmu bahwa apa yang dia baca bukan perkataan manusia sehingga dia harus menghadirkan keagungan Yang Berbicara subhanahu wa taโ€™ala, mentadaburinya.

ุฃูŽููŽู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽุฏูŽุจู‘ูŽุฑููˆู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ุฃูŽู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ูฐ ู‚ูู„ููˆุจู ุฃูŽู‚ู’ููŽุงู„ูู‡ูŽุง

โ€œMaka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?โ€ (Muhammad: 24)

ุฅู† ุงู„ุชุฏุจุฑ ู‡ูˆ ุงู„ู…ู‚ุตูˆุฏ ู…ู† ุงู„ู‚ุฑุกุฉ. ูˆุฅู† ู„ู… ูŠุญุตู„ ุงู„ุชุฏุจุฑ ุฅู„ุง ุจุชุฑุฏุงุฏ ุงู„ุงูŠุฉ ูู„ูŠุฑุฏุฏู‡ุง

Sesungguhnya tadabur adalah maksud dari membaca Al-Quran. Jika tidak bisa mencapai tadabur kecuali harus dengan mengulang-ulang suatu ayat hendaknya mengulang-ulanginya.

Diriwayatkan dari Abu Dzar radhiyallahu โ€˜anhu dari Nabi shallalahu โ€˜alaihi wassalam bahwa beliau shalat malam dengan membaca satu ayat yang selalu diulang:

ุฅูู†ู’ ุชูุนูŽุฐู‘ูุจู’ู‡ูู…ู’ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุนูุจูŽุงุฏููƒูŽ

โ€œJika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau.โ€ (Al-Maidah: 118)

Tamim Ad-Dari radhiyallahu โ€˜anhu shalat dengan mengulang-ulang ayat:

ุฃูŽู…ู’ ุญูŽุณูุจูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุงุฌู’ุชูŽุฑูŽุญููˆุง ุงู„ุณู‘ูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุฌู’ุนูŽู„ูŽู‡ูู…ู’ ูƒูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ูˆูŽุนูŽู…ูู„ููˆุง ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุงุชู

โ€œApakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.โ€ (Al-Jasiah: 21)

Diringkas dan diterjemahkan oleh Ust. Zen Ibrahim hafizhahullah dari Kitab Mukhtasar Minhajul Qashidin karya Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah.

Selasa 7 Muharam 1445H

Terakhir diperbarui