Tiga Tanda Baligh

Berkata Syekh Salim Bin Abdullah Bin Said Bin Sumair Al Hadhrami rahimahullah ta’ala dalam Kitab Matan Safinatun Naja mengenai tanda-tanda baligh bagi manusia:

عَلاَمَاتُ الْبُلُوْغِ ثَلاَثٌ: 
تَمَامُ خَمْسَ عَشْرَةَ سَنَةً فِيْ الذَّكَّرِ وَالأُنْثَى. 
الاحْتِلاَمُ فِيْ الذَّكَرِ وَالأُنْثَى لِتِسْعِ سِنِيْنَ. 
الْحَيْضُ فِيْ الأُنْثَى لِتِسْعِ سِنِيْ

Tanda baligh ada tiga: 
1. Mencapai usia tepat lima belas tahun bagi laki-laki maupun wanita. 
2. Ihtilam (mimpi basah) di usia sembilan tahun bagi laki-laki maupun wanita. 
3. Haidh bagi perempuan di usia sembilan tahun.

Penjelasan Matan

Berikut kami jelaskan matan di atas dengan memohon pertolongan Allah.

Definisi عَلاَمَات secara bahasa adalah jamak dari kata علامة yang artinya tanda, sehingga kami menerjemahkan ‘alamat kedalam bahasa Indonesia dengan tanda.

Sedang definisi secara istilah fiqih adalah:

ما يلزم من وجوده الوجود, وﻻيلزم من عدمه العدم

Sesuatu yang menunjukkan wujudnya (keberadaannya atau adanya) apabila terlihat tandanya, dan tidak menunjukkan wujudnya jika salah satu dari tanda tersebut tidak wujud (tidak ada).

Contoh penggunaan kalimat untuk memahami istilah fiqih tersebut

وجود الحيض :  وجود الابالغ 
(عدم الحيض: لا يلزم عدم بالغ إذ قد يحصل بغيره

Wujudnya haidh menunjukkan tanda bahwa ia telah baligh. 
Dan tidak adanya haidh bukan berarti ia tidak baligh (bisa jadi ia telah baligh dengan tanda yang lain)

Lalu apakah baligh itu? Definisi baligh secara istilah adalah:  

هو الوصول الى حد التكليف

Menunjukkan bahwa ia telah mencapai batasan taklif (mulai dibebankan atasnya syariat).

Sehingga pengertian perkataan penulis rahimahullah عَلاَمَاتُ الْبُلُوْغِ ثَلاَثٌ adalah: Bahwa عَلاَمَات (tanda wujud) baligh seseorang mencapai beban taklif dengan syarat-syarat yang diketahui akal ada tiga, yaitu:

1. Mencapai usia tepat lima belas tahun bagi laki-laki maupun wanita. 
2. Ihtilam (mimpi basah) di usia sembilan tahun bagi laki-laki maupun wanita. 
3. Haidh bagi perempuan di usia sembilan tahun.

Referensi:
Nailur Raja Bi Syarh Safinatin Naja, Ahmad bin Umar Asy-Syathiri rahimahullah.

Penulis: Us. Awanda Kurniawati hafizhahallah, ustazah di Mulazamah Mutiara Muslimah.