Ketahuilah bahwa puasa memiliki kekhususan yang tidak ada pada selainnya, yaitu disandarkan pada Allah sebagaimana disebutkan dalam hadits:
الصوم لي وانا أجزي به
"Puasa milik-Ku dan aku yang membalasnya."
Cukup dengan penyandaran ini bentuk kemuliaan puasa seperti kemuliaan Baitullah yang disandarkan pada Allah dalam firman-Nya:
وَطَهِّرْ بَيْتِيَ
"Dan sucikanlah rumah-Ku." (Al-Haj: 26)
Dari kekhususan tersebut puasa memiliki keunggulan dari ibadah lain pada dua makna:
- Merupakan amalan tersembunyi (siri) dan amalan batin yang tidak tampak oleh orang lain dan tidak dimasuki riya.
- Merupakan amalan yang dapat menundukkan musuh Allah yaitu setan. Karena musuh memerangi dengan wasilah syahwat sedangkan syahwat menjadi kuat dengan makan dan minum. Selama wilayah syahwat subur, setan akan mengelolanya. Dengan meninggalkan syahwat akan menyempitkan usaha setan.