Fi'il-fi’il (kata kerja) ada tiga: madhi (kata kerja lampau), mudhori' (kata kerja sekarang/nanti), amr (kata kerja perintah).
Contohnya: ضَرَبَ، وَيَضْرِبُ، وَاضْرِبْ
(telah memukul, sedang/akan memukul, pukul!)
Fi'il madhi akhirannya fathah selamanya.
Fi'il amr majzum selamanya.
Sedang fi'il mudhori' adalah fi'il yang di awalnya terdapat salah satu huruf tambahan yang empat yang terkumpul dalam perkataanmu أَنَيْتُ. Hukumnya marfu' selamanya kecuali masuk padanya amil nashob atau amil jazm.
Amil nashob ada sepuluh yaitu:
أَنْ (bahwa).
لَنْ (tidak akan).
إِذَنْ (kalau begitu).
كَيْ (supaya/agar).
لَامُ كَيْ (supaya/agar).
لَامُ الجُحُو
حَتَّى (hingga/sampai).
الجَوَابُ بِالفَاءِ
الجَوَابُ الواو
الجَوَابُ أو
Amil jazim ada delapan belas yaitu:
لَمْ (belum).
لَمَّ (belum).
أَلَمْ (belumkah).
أَلَمَّا (belumkah).
لَامُ الأَمْرِ وَالدُّعَاءِ (lam perintah dan permohonan) لَا فِي النَّهْيِ وَالدُّعَاءِ (laa larangan dan permohonan).
إِنْ (jika).
مَا (apa: digunakan untuk sesuatu yang tidak berakal).
مَنْ (siapa: digunakan untuk sesuatu yang berakal).
مَهْمَا (apapun).
إِذْمَا (jika).
أَيٌّ (mana saja).
مَتَى (kapan saja).
أَيْنَ (di mana saja).
أَيَّانَ (kapan saja).
أَنَّى (kapan saja).
حَيْثُمَا (di mana saja).
كَيْفَمَا (bagaimanapun).
إِذَا (jika), khusus digunakan pada syair.