Skip to main content

PENERIMAAN SANTRIWATI BARU SETINGKAT SMP TA 2026/2027

PROGRAM TAHFIZH, NAHWU DAN TATA BOGA

BACA PSB

Pemahaman yang Menciptakan Kehidupan Hati

Pemahaman yang menciptakan kehidupan hati ada tiga:

  1. Pemahaman pertama: Hadirnya hati.
  2. Pemahaman kedua: Memahami makna yang diucapkan.
  3. Pemahaman ketiga: Pengagungan pada Allah.
Pemahaman pertama: Hadirnya hati.

Definisinya: Mengosongkan hati dari perkara yang menyibukkannya.
Penyebab hadirnya hati: Kesemangatan. Ketika antum bersemangat pada suatu urusan, hati antum akan hadir fokus dengan sendirinya.

Pengobatan: Tidak ada obat untuk menghadirkan hati kecuali dengan mengerahkan energi untuk semangat shalat.

Energi semangat: Energi semangat menguat dan melemah sesuai dengan kadar kekuatan iman pada akhirat dan peremehannya pada dunia. Kapan antum merasakan hati tidak hadir dalam shalat, ketahuilah penyebabnya lemah iman. Bersungguh-sungguhlah meningkatkannya.

Pemahaman kedua: Memahami makna yang diucapkan.

Merupakan perkara dibalik kehadiran hati. Karena mungkin hati hadir dengan ucapan tanpa memahami makna, sehingga pikiran harus diarahkan agar memahami makna dengan menolak bersitan hati dan pikiran yang melalaikan dan memotong gangguannya.

Gangguan ada dua; zhahir dan batin.
Zhahir yaitu yang mengganggu pendengaran dan pandangan.
Batin; lebih berat, seperti keinginan yang bercabang-cabang di lembah dunia, pikirannya tidak terbatas pada satu perkara. Menundukkan pandangan saja tidak cukup karena apa yang terlintas dalam hati sudah sangat mengganggunya.

Pengobatan.
Pengobatan gangguan zhahir: Dengan memotong hal yang mengganggu pendengaran dan pandangan, caranya dengan:
   1. Mendekat kiblat.
   2. Memandang tempat sujudnya.
   3. Berhati-hati shalat ditempat yang banyak lukisan, jangan membiarkan apapun yang bisa mengganggu indranya.

Pengobatan gangguan batin:
   1. Memaksa jiwa untuk kembali fakus pada bacaan shalat dari perkara lain yang mengganggunya.
   2. Mempersiapkan diri sebelum shalat dengan menyelesaikan segala urusan yang menyibukkannya.
   3. Bersungguh-sungguh mengosongkan hati dari hal yang melalaikan.
   4. Update jiwa untuk selalu mengingat akhirat, kengerian menghadap Allah dan melihat malaikat maut.

Apabila pikiran tidak tunduk maka ketahuilah bahwa dia selalu berpikir tentang urusan dunia dan kesenangannya. Maka tinggalkan syahwat dan putuskan ikatan itu.

Ketahuilah, bahwa penyakit ketika semakin parah, tidak akan bisa disembuhkan kecuali dengan obat yang lebih kuat dosisnya. Penyakit jika kronis akan menarik orang yang shalat dengan hentakan keras sampai dia menyelesaikan shalat dalam keadaan lalai.

Ketahuilah, memutus cinta dunia dari hati perkara yang sulit. Melenyapkannya secara total sangatlah berat. Hendaknya bersungguh-sungguh memutusnya.

Pemahaman yang ketiga: Pengagungan pada Allah dan haibah-Nya.

Perkara ini dihasilkan dari dua hal:
   â€¢ Pengetahuan pada keagungan Allah.
   â€¢ Pengetahuan pada kehinaan diri dan posisinya sebagai hamba.

Dan perkara tersebut dihasilkan dari dua pengetahuan:
   â€¢ Ketundukan.
   â€¢ Khusyu.

Keduanya dihasilkan dari raja (harap) dan khauf (takut).
Betapa banyak orang yang mengagungkan penguasa karena rasa takut atas kuasanya tetapi tidak berharap pada kebaikannya. 
Maka orang shalat harus berharap pahala shalatnya sebagaimana pula takut azab karena peremehan shalat.


Menunaikan Shalat dengan Syarat-syarat Batin

Orang yang shalat harus menghadirkan segenap hatinya untuk shalat dengan cara:

  1. Tatkala mendengar azan, anggap itu panggilan kiamat, bersungguh-sungguh menjawab dan memperhatikan apa yang ia jawab. Ketika mengenakan pakaian menutup aurat ketahuilah bahwa sebenarnya dalam rangka menutup badannya dari makhluk. Jadi ingat bahwa aurat batin dan rahasia dirinya dilihat oleh Pencipta dan tidak bisa menutupinya.
  2. Saat menghadap kiblat, palingkan wajah munuju arah Baitullah. Hendaknya sebelum itu, arahkan hati lebih dahulu pada Allah dengan berpaling dari selain Allah. 
  3. Jika bertakbir, hati jangan mendustakan lisan. Karena antum dianggap berdusta bila di hati antum ada yang lebih besar dari Allah.
  4. Jika antum beristiazah, ketahuilah istiazah adalah meminta perlindungan pada Allah. Bila antum belum meminta perlindungan dari hati antum artinya istiazah yang antum ucapkan hanya bermain.
  5. Memahami makna ayat yang antum baca. Hadirkan pemahaman hati ketika antum membaca alhamdulillahi rabbilalamin. Hadirkan makna kelembutan Allah ketika membaca Arrahmanirrahim dan hadirkan makna keagungan Allah saat membaca Malikiyaumiddin.
  6. Rasakan ketundukan saat ruku, kehinaan saat sujud dan memahami makna dzikir yang diucapkan dengan mencari rasa nikmatnya.

Ketahuilah, shalat dengan syarat-syarat batin inilah yang dapat membersihkan hati dari karat, membuat hati bercahaya bisa melihat keagungan Allah yang diibadahi dan melihat rahasia-rahasia shalat.

Diringkas dan diterjemahkan oleh Ust. Zen Ibrahim hafizhahullah dari Kitab Mukhtasar Minhajul Qashidin karya Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah.